Tuesday, February 2, 2021

Bukti Fisik PKKS #Akreditasi #Laporan Analisis Konteks

  

LAPORAN

ANALISIS KONTEKS

TAHUN PELAJARAN 2020/2021







SD NEGERI MARGAMULYA

UPTD PENDIDIKAN WILAYAH CIKATOMAS

 KABUPATEN TASIKMALAYA

2020

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maga Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan analisis konteks ini dapat kami susun dan selesaikan sebagai pedoman bagi guru  untuk membuat laporan analisis konteks di SDN Margamulya.

Laporan analisis konteks ini kami susun dengan melibatkan guru, komite sekolah dan stakeholder di SDN Margamulya sehingga dapat memperkaya dan memperlancar penyusunan program ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan laporan analisis konteks ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan analisis konteks ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan pogram ini.

Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjuk- Nya kepada kita. Amiin.

 

                                                            Margamulya,                         2020

                                                            Kepala SDN Margamulya

 

 

 

                                                            JAJANG SURYANA, S.Pd.SD

                                                            NIP. 19630216 198305 1 004

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

          Perencanaan penyelenggaraan pendidikandin sekolah  mesti didasarkan pada hasil kajian telti sebelumnya. Kajian tersebut merupakan analisis keadaan nyata baik yang bersifat kekuatan atau potensi sekolah, kelemahan, peluang dan tantangan serta hal-hal yang dapat berpengaruh yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Hasil  kajian tersebut lalu dibandingkan dengan keadaan ideal suatu sekolah sesuai dengan peraturan menteri pendidikan  nomor 32  Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan peraturan lain yang berlaku dimana sekolah tersebut berdiri (peraturan daerah)

          Dalam peraturan  pemerintah tersebut ( PP Nomor 32 Tahun 2013)  digambarkan tentang kondisi ideal sekolah yang termuat dalam 8 standar nasional pendidikan yakni standar kopentsi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar implementasi penilaian serta ditambah dengan standar sekolah sehat, bersih, hijau dan bertaqwa (SAHABAT)  yang merupakan program pemerintah daerah kabupaten Tasikmalaya ( Dinas Pendidikan Kab. Tasikmalaya)

1.  Kondisi Ideal SDN Margamulya                                                                                      

.    Kondisi ideal adalah merupakan suatu keadan sekolah sesuati tuntutan yang terdapat dalam SNP. Masing-masing standar tersebut adalah sebagai berikut :

a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

f.  Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik serta

i.   Standar sekolah sehat, bersih, hijau, dan bertaqwa

 

2   Kondisi Real SDN Margamulya

a. Standar isi

     Keberadaan KTSP sebagai suatu acuan pembelajaran sudah tersedia yang merupakan uatan sekolah sendiri hasil musyawarah antara kepala sekolah, guru, dan komite sekolah yang mendekati kesuaian dengan pedoman penyusunan KTSP Demikian halnya dengan keberadaan silabus,  RPP, Kriteria ketuntasan Minimal, Kriteria Kelulusan dan kegiatan Ekstra kurikuler telah dimiliki  namun masih perlu disempurnakan

b. Standar kompetensi lulusan

     Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Masih perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya sehingga terjadi kenaikan nilai rata-rata UN sebesar 0,25 untuk setiap mata pelajaran yang di UN-kan

c. Standar proses

     Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013 menerapakan pendekatan saintifik dengan prinsip 5 M-nya. Namun hampir semua guru belum menguasai dan memahami benar tentang pendekatan tersebut, sehingga dalam pelaksanaannya masih perlu terus ditingkatkan

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan

     Kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.sudah 90 % memiliki latar belakang pendidikan S.1 dan telah sesuai dengan diampunya. Namun sayangnya status kepegawaiannya masih berstatus sebagai tenaga honorer. Guru PNS yang dimiliki hanya 5 (Lima) orang termasuk kepala sekolah.

e. Standar sarana dan prasarana

     Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagain besar belum tersedia. Sekolah kami   memiliki 6 ruang belajar, 1 Ruang guru, Mushola dan Panggung Kesenian. Dari keenam ruang belajar tersebut 3 ruang dalam kondisi rusak Ringan. Sedangkan WC/ MCK baru memiliki 3 unit terdiri atas 2 kondisi cukup artinya masih bias dipergunakan dan 1 Rusak Berat.

f.  Standar pengelolaan

     Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan  masih perlu ditingkatkan terutama  dalam melaksanakan pngawasan dan supervisi terhadap guru dalam proses pembelajaran. Spervisi akademik (kepada guru) dan supervise manajerial baru dapat dilaksanakan 1 kali dalam setiap smesternya

g. Standar pembiayaan

     Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun masih perlu ditingkatkan. Biaya operasional sekolah/ pendidikan masih sepenuhnya mengandalkan BOS. Sumber biaya yang lain  belum dapat tergali mengingat berbagai factor

h. Standar penilaian pendidikan

     Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik  sudah dapat dilaksanakan dengan baik  yang meliputi ulangan harian, ujian tengah semester, Ujian kenaikan kelas, Ujian nasional dan ujian sekolah, Namun dikegiatan ulangan harian masih perlu ditingkatkan  frekuensi dan kualitasnya. Demikian halnya dengan pendokumentasian hasil evaluasi dan analisis hasil evaluasi masih memerlukan perhatian khusus .

i.      Standar sekolah sehat, bersih, hijau, dan bertaqwa (SAHABAT)

     Sekolah sehat belum dapat terwujud mengingat keterbatasan sarana dan kekuatan biaya yang dimiliki masih sangat terbatas.

     Kebersihan sekolah masih memprihatinkan karena kondisi lingkungan yang masih berupa lapangan tanah terutama ketika musim hujan. Bak bak sampah masih belum memadai perlu adanya peningkatan dalam  jumlahnya Dua buah ruang kelas keadaan lantai keramik kelas masih kurang baik perlu diperbaiki

     Keadan taman sudah ada namun masih perlu ditata dan ditingkatkan baik dari segi penataannya, dan ragam tanamannya

     Kebun sekolah sudah dimiliki namun masih sangat sederhana dan belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan pendidikan

 

B. Dasar Kebijakan

              Dasar kebijakan merupakan landasan hukum yang dijadikan legalitas formal dalam melakukan suatu kegiatan. Termasuk dalam penyusunan laporan analisis konteks ini didasarkan pada berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan hal dimaksud. Peraturan dan perundang-undangan yang dijadikan landasan tersebut meliputi :

1.      Undang undang  Nomor  20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301)

2.      Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3.      Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah

4.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

5.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah Pendidikan Umum

6.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidkan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

7.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah

8.      Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar  Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasa dan Menengah

9.      Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

10.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Stdandar Penilaian Pendidikan

11.  Hasil Rapat Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah

 

C. Tujuan dan Manfaat

     1. Tujuan

Analisis Konteks ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran profil sekolah dalam pencapaian SNP, serta sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam menyusun perencanaan dan pengembangan pendidikan di SDN Margamulya Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya.

2.    Manfaat

Manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis konteks ini adalah
tergambarnya pelaksanaan 8 Standar Pendidikan di SDN Margamulya
Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga Sekolah bisa mengetahui kekurangan dan keunggulan yang dimiliki

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

HASIL ANALISIS KONTEKS

 

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

     1.  Analisis SKL

1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

HASIL YANG DIHARAPKAN

Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL.

1.      Pencapaian nilai rata hasil ulangan peserta didik masih belum konsisten. (selama 1 tahun ajaran)

2.      Pencapaian prestasi akademik (rata-rata nilai ujian) peserta didik masih labil  dari tahun ke tahun. (tiga tahun terakhir)

 

Sekolah perlu menfasilitasi para peserta didik untuk dapat meningkatkan hasil belajar secara konsisten, melalui pemberian motivasi dan pengefektifan pembelajaran

 

Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang mandiri.

Sekolah belum memiliki perpustakaan, laboratorium , lingkungan sebagai sumber belajar dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana untuk memfasilitasi guna pelaksanaan portofolio siswa.

Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.

1.      Peserta didik belum berpengalaman belajar dalam pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

2.      Sekolah belum mempunyai fasilitas yang memadai dalam menunjang kratifitas siswa

Sekolah memfasilitasi  peserta didik untuk meningkatkan rasa percaya diri yang tinggi serta mampu mengekspresikan diri, melalui kegiatan berbagai lomba.

 

Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik.

1. Peserta didik di sekolah kami belum semua mengikuti kegiatan pengembangan kepribadian yang diselenggarakan sekolah.

2. Disekolah kami para peserta didik belum sepenuhnya memahami tentang makna disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras dan perhatian kepada orang lain.

Sekolah Perlu Meningkatkan bimbingan dan pembinaan  untuk memahami tentang  makna disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras, dan perhatian kepada orang lain oleh guru .

Sekolah mengembangkan keterampilan hidup.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1. Disekolah kami sudah ada program terperinci akan tetapi dalam pelaksanaan sepenuhnya belum berjalan maksimal.

2. Belum Semua peserta didik dapat mengembangkan keterampilan hidup sesuai kebutuhan mereka masing-masing.

3. Sekolah kami belum menyediakan/menyelenggarakan kegiatan pengembangan keterampilan hidup berupa UKS dan PMR

Sekolah menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan pengembangan keterampilan hidup melalui penambahan kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai bakat dan minat peserta didik

Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.

Semua peserta didik belum mematuhi norma/aturan yang berlaku di sekolah maupun di masyarakat dimana mereka tinggal.

Pembinaan dan bimbingan  peningkatan penerapan nilai agama dan budaya, dengan kegiatan pembiasaan

 

Lulus 100%

Lulus 100 %

Mempertahankan prosentase kelulusan ujian nasional

 

2.Analisis Standar Isi

2. STANDAR ISI

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

HASIL YANG DIHARAPKAN

Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.

Kurikulum sekolah kami belum disosialisasikan kepada semua pemangku kepentingan sekolah secara menyeluruh

Sekolah mensosialisasikan Kurikulum sekolah kepada semua kepentingan sekolah secara menyeluruh

Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran.

40 % guru di sekolah kami belum menyusun Silabus Muatan Lokal

Sekolah kami  perlu membuat program unggulan potensi dan pengembangan diri anak didik .

Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi siswa.

Pelaksanaan Remedial/ Pengayaan di sekolah kami sepenuhnya belum efektif. 

Sekolah perlu membuat  program remedial dan pengayaan secara matang

Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.

a. Sekolah belum menindak lanjuti hasil bimbingan dan konseling

b. Sekolah belum memberikan/melaksanakan layanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Sekolah  perlu melaksanakan bimbingan penyuluhan  secara rutin guna memenuhi kebutuhan pribadi pesert didik.

Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik.

a. Sekolah kami belum mengadakan kegiatan ekstra kurikuler berupa Paskibra, UKS dan PMR

b. Sekolah kami belum mengadakan kegiatan ekstra kurikuler didasarkan pada bakat dan minat peserta didik.

c. Sekolah kami belum membuat penilaian kegiatan ekstra kurikuler

d. Sekolah kami belum membuat laporan kegiatan ekstra kurikuler.

Sekolah menfasilitasi peningkatan kegiatan ekstra kurikuler

 

3.Analisis Standar Proses

3. STANDAR PROSES

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

HASIL YANG DIHARAPKAN

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan KTSP.

Silabus Sekolah kami belum mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolah

Sekolah perlu membuat silabus Mulok dan pengembangan diri yang disesuaikan dengan buku referensi guru .

Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok.

a. Silabus di sekolah kami disusun melalui MGMP

b. Baru 80 %  guru di sekolah kami mereviu silabus setiap tahun.

Sekolah kami mengkaji ulang  Silabus secara rutin

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.

Baru 70 % Guru disekolah kami  membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran direviu setiap tahun.

Guru disekolah kami agar mereviu RPP setiap semester

RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran belum dapat mengakomodasi perbedaan peserta didik. ( 70 %)

 

Sekolah  perlu membuat RPP dengan memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, Tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik

 

Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.

Sekolah kami belum menyediakan buku dan sumber belajar lainnya dengan mudah untuk dipinjam dan dipakai di luar sekolah dalam kurun waktu tidak lebih dari satu minggu dan dapat diperpanjang.

 

Sekolah  perlu memfasilitasi peserta didik untuk memaksimalkan penggunaan Buku mata pelajaran, buku panduan, buku referensi,  buku pengayaan dan sumber- sumber pembelajaran.

Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang rencana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Belum Semua guru melaksanakan proses pembelajaran melalui 3 tahapan.

Sekolah  perlu memotifasi guru untuk meningkatkan kompetensi melalui kegiatan MGMP baik tingkat Wilbi maupun tingkat Kab.

Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi.

Baru 50 %  pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik memperoleh konfirmasi dalam proses pembelajaran.

a. Sekolah perlu meningkatkan eksplorasi dan elaborasi untuk memperoleh konfirmasi yang sama bagi peserta didik.

b. Pembinaan terhadap guru yang belum menerapkan pembelajaran efektif (Ekplorasi, dan elaborasi serta Konfirmasi) melalui pembinaan teknik oleh kepala Sekolah/Pengawas

Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.

Sekolah agar melaksanakan supervisi dan evaluasi pembelajaran secara berkala

Sekolah mempertahankan pelaksanaan supervise dan evaluasi secara berkala

Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas.

a. Pengawas Sekolah belum melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran kepada semua guru.

b. Pengawas Sekolah belum melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran setiap bulan.

c. Pengawas  Sekolah belum melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran secara terus menerus / berkelanjutan.

 

Sekolah  perlu meningkatkan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas.

 

 

4. Analisis Standar Proses

4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDKAN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

HASIL YANG DIHARAPKAN

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan belum memenuhi standar.

Jumlah guru PNS belum memenuhi standar

 

Penambahan jumlah pendidik sesuai standar yang ditentukan

 

Jumlah tenaga kependidikan memenuhi standar.

Sekolah kami belum memiliki petugas Penjaga PNS

Penamambahan tenaga kependidikan yang PNS

Kualifikasi pendidik memenuhi standar.

a.100 % Guru disekolah kami berpendidikan S-1/D-IV Bidang Pendidikan.

6. 75 % Guru belum PNS

Sekolah kami perlu mengusulkan penambahan jumlah guru yang PNS

 

Kualifikasi tenaga kependidikan memenuhi standar.

Sekolah belum mempunyai tenaga kependidikan yang PNS sesuai standar

Sekolah kami perlu menyesuaikan kualifikiasi tenaga kependidikan di sekolah.

Kompetensi pendidik memenuhi standar.

. Kompetensi pendidik disekolah kami belum memenuhi standar diantaranya :

    -  Semua  pendidik memenuhi standar kompetensi pedagogik ( 30%)

    -  Semua pendidik memenuhi standar kompetensi kepribadian ( 40%)

    -  Semua pendidik memenuhi standar kompetensi profesional (30%)

    -  Semua pendidik memenuhi standar kompetensi sosial (50%)

 

Pembinaan peningkatan kompetensi pendidik melalui pembinaan teknik oleh Pengawas, Diklat , Keg PKG maupun MGMP

Kompetensi tenaga kependidikan memenuhi standar

Kompetensi tenaga kependidikan memenuhi standar

Pembinaan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan melalui pembinaan teknik oleh Kepala Sekolah/Pengawas

 

 

 

 

 

 

5. Analisis Standar Sarana dan Prasarana

5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

HASIL YANG DIHARAPKAN

Sekolah memenuhi standar terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, persyaratan untuk sistem ventilasi, dan lainnya.

a.  Sekolah kami belum memiliki Ruang Perpustakaan

b.  Sekolah Kami belum Memiliki Laboratorium IPA

c.  Sekolah kami belum memiliki Ruang Kepala Sekolah sendiri 

d.  Ruang belajar siswa masih kurang dan belum memenuhi Standar Pelayanan Minimal diakibatkan sudah rusak berat

e.  Sekolah belum mempunyai sertifikat tanah

f.   Bangunan sekolah kami belum mempunyai IMB

 

a. Sekolah agar mengurus surat bukti kepemilikan tanah

b. Mengusulkan kepada pemerintah untuk membangun : Ruang kelas baru, Ruang laboratorium IPA, Ruang Kepala Sekolah  dan Ruang Perpustakaan .

c. Sekolah perlu mengusulkan rehabilitasi ruang kelas

 

Sekolah belum memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar.

Sekolah belum memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar

Sekolah kami perlu meningkatkan SPM supaya tercapainya SNP.

Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran.

a. Belum adanya ruang perpustakaan yang mencakup :

    Buku teks pelajaran 1 eksemplar/mata pelajaran/peserta didik, buku panduan pendidik  1 eksemplar/ mata pelajaran, buku pengayaan  840  judul/sekolah, buku referensi 10 judul/sekolah, sumber belajar lain 10 judul/ sekolah

 

b. Belum adanya ruang laboratotium IPA yang mencakup :

Model kerangka manusia1 buah, model tubuh manusia1 buah, globe 1buah, model tata surya, kaca pembesar 6 buah, cermin darat 6 buah, cermin cekung 6 buah, cermin cembung 6 buah, lensa datar 6 buah, lensa cekung 6 buah, lensa cembung 6 buah, magenit batang 6 buah, poster IPA 1 set.

c.    Sekolah belum mempunyai lapangan olah raga yang memadai khususnya untuk bola basket

Sekolah perlu menambah ruang kelas baru, perpustakaan,  laboratorium IPA dan memfasilitasi sarana perpustakaan serta melengkapi alat peraga dan judul buku agar sesuai standar pelayanan minimal (SPM)

Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar.

Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar.

Sekolah kami perlu adanya program peningkatan perbaikan dan pemeliharaan

Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus.

a.       Bangunan gedung sekolah kami belum dilengkapi pemadam kebakaran.

b.      Bangunan gedung sekolah kami belum dilengkapi penangkal petir.

c.       Sekolah kami belum memiliki pintu gerbang yang dapat dikunci.

a. Sekolah menfasilitasi pengadaan kelengkapan sistem proteksi pasif dan aktif terhadap bahaya petir dan kebakaran

b. Sekolah menambah kerindangan dan keindahan lingkungan sekolah

 

     6   Analisis Standar Pengelolaan

6. STANDAR PENGELOLAAN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

HASIL YANG DIHARAPKAN

Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan.

a. Sekolah kami belum mensosialisasikan Visi dan Misi kepada warga sekolah.

b. Sekolah kami belum mensosialisasikan Visi dan Misi kepada orangta peserta didik.

c. Sekolah kami belum mensosialisasikan Visi dan Misi kepada masyarakat sekitar.

d. Visi dan misi sekolah kami belum difahami oleh warga sekolah.

e. Sekolah kami belum merevieu Visi dan Misi secara berkala.

Sekolah menfasilitasi pemahaman visi dan misi kepada seluruh warga sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sekitar

 

Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

a. Sekolah kami belum memajang Rencana Kerja Sekolah (RKS) di Ruang Guru dan di papan pengumuman sekolah.

b. Sekolah kami  belum melaporkan pelaksanaan RKS kepada Komite Sekolah setiap akhir tahun pelajaran.

a. Sekolah agar segera  membuat pajangan RKS

b. Sekolah agar melaporkan pelaksanaan RKS kepada Komite Sekolah setiap akhir tahun.

 

Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pihak yang berkepentingan.

Sekolah kami belum mensosialisasikan rencana kerja sepenuhnya kepada seluruh warga sekolah.

Sekolah agar mensosialisasikan rencana kerja kepada warga sekolah

Rencana Kerja Tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra)

a. Sekolah kami belum memajang RKT pada tempat-tempat yang strategis.

b. Sekolah kami belum mensosialisasikan RKT Sekolah kepada semua warga sekolah.

c. Sekolah kami belum melaporkan pelaksanaan  RKT kepada Komite Sekolah dan Orangtua peserta  didik setiap akhir tahun pelajaran.

Sekolah agar melibatkan komite sekolah, orang tua wali dan seluruh warga sekolah 

Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar.

Sekolah kami belum  menganalisa terhadap hasil evaluasi secara berkelanjutan

Sekolah agar menganalisa terhadap hasil evaluasi secara berkelanjutan

Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar.

a. Sekolah kami belum mensosialisasikan indikator keberhasilan kinerja proses pembelajaran kepada segenap warga sekolah.

b.Sekolah kami belum  melakukan perbaikan kinerja proses pembelajaran.

Mensosialisasikan Pembinaan dan pendampingan terhadap Sekolah dalam pelaksanaan penilaian dan perbaikan kinerja proses pembelajaran.

Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.

a. Sekolah kami belum dapat mengelola Sistim Informasi Manajemen Pendidikan.

b. Sekolah kami belum memiliki program pengelolaan sistem informasi.

a. Pembinaan terhadap sekolah dalam menyusun perencanaan system informasi yang dituangkan dalam rencana kerja, melalui bimbingan oleh pengawas.

b. Sekolah agar melaporkan data secara lengkap dan akurat

Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses.

a. Sekolah kami belum memiliki fasilitas informasi berupa telephon, internet, papan informasi, kotak saran.

b. Sekolah kami belum menugaskan seorang guru / tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi, pemberian informasi, pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah.

a. Sekolah kami perlu  memfasilitasi sistem informasi berupa Telephon, internet, papan informasi dan kotak saran.

b. Sekolah kami perlu menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif dan dapat diakses dengan mudah.

c. Sekolah kami perlu mengangkat petugas layanan informasi  

Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan.

Sekolah kami belum mengevaluasi pelaksanaan program pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan setiap akhir semester.

Sekolah agar mengevaluasi serta memprogramkan peningkatan kompetensi dan kualifilkasi tenaga pendidik dan kependidikan

Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional

a. Kepala Sekolah kami belum melaksanakan supervisi dan evaluasi pengelolaan akademik setiap Semester secara berkala

b. Pengawas Sekolah belum melaksanakan supervisi dan evaluasi pengelolaan akademik setiap semester.

c. Komite Sekolah kami belum melakukan pemantauan terhadap pengelolaan sekolah setiap semester

a. Kepala sekolah  agar menindak lanjuti hasil supervisi dan evaluasi  kinerja PTK

b. Pengawas sekolah agar melaksanakan supervisi dan evaluasi setiap semester 

 

Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis.

Sekolah belum menjalin hubungan kemitraan dengan dunia usaha

Sekolah menjalin kemitraan dengan dunia usaha

 

Sekolah melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan nonakademis.

Sekolah kami belum menjalin kemitraan dengan masyarakat

Sekolah menjalin kemitraan dengan masyarakat dalam kegiatan non akademis

 

     7   Analisis Standar Pembiayaan

7. STANDAR PENGELOLAAN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

HASIL YANG DIHARAPKAN

Anggaran sekolah dirumuskan merujuk Peraturan Pemerintah, pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota

Penyusunan RKAS belum sesuai dengan program dan kebutuhan sekolah.

Sekolah memfasilitasi penyusunan RKAS agar sesuai dengan program serta kebutuhan sekolah.

Perumusan RKAS melibatkan Komite sekolah dan pemangku kepentingan yang relevan.

Perumusan RKAS disekolah kami belum melibatkan pemangku kepentingan yang relevan secara menyeluruh

Sekolah  melibatkan komite dan pemangku kepentingan secara menyeluruh dalam perumusan RKAS

Penyusunan rencana keuangan sekolah dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel.

Pembelanjaan keuangan sekolah kami belum sesuai dengan  rencana anggaran

Sekolah agar pembelanjaan keuangan sesuai dengan rencana anggaran

Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.

Sekolah kami belum melaporkan pengelolaan keuangan kepada masyarakat.

Sekolah agar melaporkan pengelolaan keuangan kepada masyarakat

Sekolah  memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatifnya sendiri

a. Sekolah kami belum menyusun pengembangan kewirausahaan.

b. Sekolah kami belum menyelenggarakan kegiatan kewirausahaan.

c. Sekolah kami belum mengidentifikasi sumber dana dan donatur

d. Sekolah kami belum menyusun proposal penggalian dana

Pembinaan dan pendampingan dalam  menyusun program pengembangan kewirausahaan melalui pembinaan teknis oleh pengawas

Sekolah membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri setempat.

a. Sekolah kami belum mengidentifikasi Dunia Usaha dan Dunia  

    Industry  yang memiliki dana CSR (Coorporate Social

    Responsibility)

b. Sekolah kami belum menyusun proposal penggalian dana ;

c. Sekolah kami belum melakukan kegiatan dengan melibatkan  

    DUDI

Pembinaan dan pendampingan dalam  menyusun program kerja sama dengan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) melalui pembinaan teknis oleh pengawas

Sekolah memelihara hubungan dengan alumni.

Sekolah kami belum memiliki wadah / organisasi alumni.

Sekolah memfasilitasi wadah/organisasi alumni.

Sekolah melayani siswa dari berbagai tingkatan sosial ekonomi termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.

Sekolah kami belum menerima siswa yang berkebutuhan khusus.

Sekolah harus menjamin kesempatan bagi semua peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan

Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomi

Sekolah kami belum menerapkan subsidi silang

Sekolah agar  penerapan subsidi silang bagi siswa miskin

 

8. Analisis Standar Implementasi Sistem Penilaian

8. STANDAR IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

HASIL YANG DIHARAPKAN

Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.

Belum semua guru mempunyai bank soal

Bimbingan dan pelatihan kepada guru dalam menyusun kisi-kisi soal oleh kepala sekolah/pengawas

Guru memberikan informasi kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Belum Semua (60%) pendidik menginformasikan kopetensi dasar (Indikator) kepada peserta didik.

Guru untuk menginformasikan kopetensi dasar (indikator) kepada peserta didik

Guru melaksanakan penilaian secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat.

Baru  (40%) pendidik melaksanakan Ulangan Harian setiap kompetensi dasar.

 

Kepala Sekolah agar menindak lanjuti guru yang tidak mengadakan ulangan harian pada setiap Kompetensi Dasar

Guru menerapkan berbagai teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik.

Belum semua (60%) pendidik menerapkan teknik observasi atau pengamatan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.

Kepala Sekolah menginstruksikan guru untuk menerapkan berbagai teknik penilaian

Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik.

Guru memberikan masukan dan komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik

Sekolah kami memfasilitasi dan memotivasi peserta didik agar mendapat nilai yang baik.

Guru menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

a. Semua pendidik belum  menyusun program tindak lanjut

    terhadap hasil analisa terhadap hasil penilaian.

b. Semua pendidik belum melaksanakan perbaikan dan  

    pengayaan berdasarkan hasil analisis hasil penilaian.

Pembinaan dan bimbingan guru untuk menyusun program dan menindak lanjuti terhadap hasil ulangan oleh Kepala Sekolah/Pengawas.

Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran  pada setiap akhir semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.

Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran  pada setiap akhir semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.

Sekolah kami perlu melaporkan hasil penilaian belajar  berupa raport secara transparan kepada semua pihak.  

Sekolah melibatkan orangtua peserta didik dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa.

a. Sekolah kami belum mensosialisasikan:SK/KD setiap mata pelajaran, KKM setiap mata pelajaran Kriteria kenaikan kelas, Program penilaian, program Remidial dan pengayaan kepada orangtua peserta didik

b. Sekolah kami belum melibatkan orangtua peserta didik dalam penyusunan Kriteria Kelulusan Kenaikan dan Ujian Nasional

a. Sekolah agar mensosialisasikan : SK/KD, KKM, Kriteria Kenaikan Kelas, Program Penilaian, Program Remidial, dan Pengayaan setiap mata pelajaran

b. Sekolah agar melibatkan orang tua peserta didik dalam penyusunan Kriteria Kelulusan Kenaikan dan Ujian Nasional

 

     9.  Analisis Standar Sahabat ( Sekolah Sehat Bersih Hijau Bertakwa)

9. SEKOLAH SAHABAT

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

HASIL YANG DIHARAPKAN

Sekolah Sehat

 

 

-       Terdapat Ruang UKS

 

-       Kelengkapan Ruang UKS

 

 

-       Tersedaianya tempat cuci tangan sesuai kebutuhan menurut aturan yg berlaku

-       Tersedia tempat pembuangan sampah baik organic maupun non organisk yang memadai

 

-       Terdapat kegiatan Dokcil

 

-        Tersedianya sumber air bersih yang memadai

 

-       Tersedianya WC/ MCK Siswa putra dan putrid yang ideal

 

-       Tersedianya WC/MCK guru yang ideal

-      

-       Belum Memiliki ruang UKS

-       Belum memiliki kelengkapan ruang UKS

 

-       Belum memiliki tempat cuci tangan yang memadai

-       Ketersediaan tempat sampah baik organic maupun non organic belum lengkap sesuai kebutuhan

-        Kegiatan Dokter Kecil di sekolah belum terlaksana

-       Sudah tersedia sumber air bersih

 

-       Baru tersedia  1 (satu) WC/MCK untuk Bersama

 

 

-       WC/MCK guru baru tersedia 1 Buah

-      Tersedianya Ruang UKS

-      Tersedianya kelengkapan ruagn UKS

-      Tersedianya tempat cuci tangan yang laiak sesuai kebutuhan

 

 

-      Tersedianya tempat pembuangan sampah baik organik maupun non organik

 

-      Terlaksananya kegiatan dokter Kecil

-      Perlu dipertahankan dan ditingkatkan keberadaannya

-      Tersedianya WC /MCK putri 2 buah, dan WC /MCK Putra 2 buah

-      Tersedianya WC/MCK guru laki dan perempuan sebanyak 2 buah

Sekolah Bersiah

 

 

-        Gerbang sekolah terlihat bersih dan asri

 

-        Halaman sekolah terlihat bersih

 

-        Cat tembok sekolah terlihat bersih, tidak kumuh, dan tidak lusuh

-        Tidak terlihat sampah

 

 

 

 

-        Tersedia tong sampah organik dan non organik

 

 

 

-        Tersedia tempat pembuangan akhir sampah yang representatif

 

-        Terlihat budaya membuang sampah pada tempatnya

 

-        Ruang guru terlihat bersih dan rapih

 

 

-        Tersedia loker bagi guru di ruang guru

-        Jendela, kusen, kaca terlihat bersih

 

-        Kegiatan Jum’at bersih diterapkan dengan baik

-         

-       50 % gerbang sekolah bersih dan asri

 

-       50 % halaman sekolah terlihat bersih

 

-       Cat tembok sekolah terlihat bersih, tidak kumuh dan tidak lusuh

-       Sebagian kecil masih ada sampah yang terlihat

 

 

 

-       Ketersedian tong sampah organik maupun non organik belum lengkap sesuai dengan kebutuhan

 

-       Belum tersedianya tempat pembuangan akhir sampah yang representatif

 

-       Sebagian besar sudah membuang sampah pada tempatnya

-       Ruang guru sudah terlihat bersih dan rapi

 

 

-       Belum tersedianya loker bagi guru di ruang guru

-       60 % jendela, kusen dan kaca sudah terlihat bersih

 

-       Kegiatan Jum’at bersih belum diterapkan dengan baik

-      Kebersihan gerbang sekolah lebih ditingkatkan

-      Kebersihan halaman sekolah lebih ditingkatkan

-      Perlu dipertahankan dan dirawat secara berkala

-      Tidak ada lagi sampah terlihat kecuali di tong sampah dan tempat pembuangan akhir sampah

 

-      Tersedianya tong sampah organik dan non organik sesuai dengan kebutuhan

 

-      Tersedianya tempat pembuangan akhir sampah yang representatif

-      Budaya membuang sampah pada tempatnya lebih ditingkatkan

-      Kebersihan dan kerapihan ruang guru dipertahankan dan ditingkatkan

-      Tersedianya loker bagi guru di ruang guru

-      Kebersihan jendela, kusen dan kaca lebih ditingkatkan

-      Kegiatan Jum’at bersih perlu ditingkatkann dan ditingkatkan

Sekolah Hijau

 

 

-      Halaman sekolah terlihat hijau dan asri

-      Terdapat tanaman hias didalam kelas

-      Terdapat tanaman hias dihalaman/depan kelas

 

-      Memilki taman sekolah

-      Sekolah memiliki “green house”

-      Lahan/tempat kosong dimanfaatkan atau diberdayakan menjadi ruang hijau

-      Sekolah memiliki kegiatan daur ulang sampah

 

-       Halaman sekolah sudah terlihat hijau dan asri

-       Belum terdapat tanaman hias di dalam kelas

-       Belum memiliki tanaman hias dihalaman/depan kelas

-       Belum memiliki taman sekolah

-       Sekolah belum memiliki “Green House”

-       Sebagian lahan kosong sudah diberdayakan menjadi ruang hijau

-       Sekolah belum melaksanakan kegiatan daur ulang sampah

-       Halaman sekolah hijau dan asri perlu dipertahankan dan ditingkatkan

-       Tersedianya tanaman hias di dalam kelas

-       Tanaman hias dihalaman/depan kelas lebih dilengkapi

-       Terlaksananya pembuatan taman sekolah

-       Terlaksananya pembuatan “Green House”

-       Semua lahan yang kosong diberdayakan menjadi ruang hijau

-       Terlaksananya kegiatan daur ulang sampah

-        

Sekolah Bertaqwa

 

 

-       Membaca do’a sebelum dan sesudah melakukan aktivitas

 

 

-       Membaca do’a sebelum dan sesudah belajar

 

 

-       Shalat Dhuhur berjamaah

 

 

 

-       Pembiasaan membaca ayat suci Al-Qur’an dan terjemahannya sebelum dan setelah pembelajaran berakhir

-       Kegiatan peringatan hari besar islam

 

 

 

-       Pesantern kilat pada bulan Ramadhan

 

 

-       Pembuatan tata tertib, peraturan dan program sekolah yang mendukung pembinaan imtak siswa

 

 

-       Tersedianya sarana dan prasarana ibadah

-       Sekolah sudah melaksanakan membaca do’a sebelum dan sesudah melakukan aktiviatas

-       Membaca doa sebelum dan sesudah belajar

 

 

-       Sekolah belum melaksanakan shalat Dhuhur berjamaah  

-       Sekolah belum melaksanakan pembiasaan membaca Al-Qur’an dan terjemahannya sebelum dan setelah pembelajaran berakhir

-       Sekolah sudah melaksanakan peringatan hari besar islam

 

 

-       Sekolah sudah melaksanakan kegiatan pesantern kilat

 

-       Sekolah belum membuat tata tertib, peraturan dan program sekolah yang medukung pembinaan imtak siswa

 

-       Sekolah Sudah  memiliki sarana dan prasarana ibadah

-       Kegiatan membaca do’a sebelum dan sesudah  melakukan aktivitas

 

-       Membaca doa sebelum dan sesudah belajar dipertahankan dan ditingkatkan

-       Terlaksananya kegiatan shalat Dhuhur berjamaah

 

 

-       Terlaksananya pembiasaan membaca Al-Qur’an dan terjemahannya sebelum dan setelah pembelajaran berakhir

-       Kegiatan peringatan hari besar islam dipertahankan dan ditingkatkan

-       Kegiatan pesantren kilat perlu dipertahankan dan ditingkatkan

 

-       Terlaksananya pembuatan tata tertib, peraturan dan program sekolah yang mendukung pembinaan imtak siswa

-       Tersedianya sarana da prasarana ibadah

 

B. Analisis Satuan Pendidikan

     1.  Analisis SWOT

          SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).

          Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

·      S  =   Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.

·      W =  Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang  merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

·      O  =   Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang  di lua organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi  organisasi di masa depan.

·      T  =  Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

 

1.1.       Strength ( Kekuatan)

     Faktor Internal

1.      Kebersamaan warga sekolah dalam melaksanakan program sekolah, tugas dan fungsinya cukup kooveratif dan kolaboratif

2.      Potensi sumber daya manusia SDN Margamulya memiliki keunggulan kompetitif, terutama dari segi :

a.       Kualifikasi pendidikan guru hamper seluruhnya S.1

b.      Disiplin dan tanggung jawab guru dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya cukup tinggi

c.       90 % pelaksana guru telah mengikuti diklat pembelajaran dengan pendekatan sentifik  sesuai tuntutan  Kurikulum 2013

3.      Kepemilikan tanah cukup luas ( ± 1.600 M2) sehingga sangat memungkan untuk pengembangan fisik bangunan sekolah yang belum tersedia

 

1.2.  Weakness ( Kelemahan )

            Faktor Internal

1.    Masih terdapat kekurangan guru yaitu, kekurangan guru , Kelas, PJOK,  sehingga seorang guru terpaksa mengajar lebih dari satu Kelas dan mata pelajaran, dan tidak sesuai dengan bidangnya.

2.    Sebagian ( ± 25 % ) guru belum mengikuti diklat Kurikulum 2013 dengan  model pembelajaran sesuai tuntutan

3.    Sarana gedung perpustakaan tidak tersedia ; buku-buku penunjang, baik fisik maupun non fisik sangat kurang.

4.    Belum tersedia ruang computer/multimedia  yang memenuhi standar

5.    Perbandingan jumlah WC siswa dengan jumlah siswa tidak seimbang

6.    Belum tersedia ruang penunjang lainnya, seperti ruang BP, OSIS, UKS, Keseniaan, ruang perustakaan, ruang TU,  keterampilan dan sebagainya

7.    Belum tersedianya tempat pembuangan sampah akhir

8.    25 % guru masih tenaga honorer

9.    50 % ruang belajar (3 ruang) dalam keadaan rusak

 

 

1.3.       Opportunity ( Peluang )

Faktor Eksternal

1.        Kerja sama Komite Sekolah dengan pihak sekolah dalam melaksanakan program-program sekolah cukup tinggi.

2.        Lingkungan sosial sekolah sangat kondusif, bahkan dukungan masyarakat lingkungan sekolah cukup tinggi terhadap segala jenis kegiatan sekolah

3.        SDN Margamulya merupakan sekolah yang masih dipandang masyarakat sebagai sekolah pilihan.

4.        Dukungan organisasi profesi (PGRI), Kwaran, Dinas/Intansi pemerinta terhadap program sekolah cukup tinggi

 

1.4.       Threat (Ancaman/ Tantangan)

Faktkor Eksternal :

1.        Kesiapan siswa menerima pelajaran pada umumnya kurang siap.

2.        Dukungan orang tuan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada umumnya rendah.

3.        Tanyangan sinematografi ABG pada layar televisi swasta yang tidak mendidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan dan kepribadian siswa.

 

     2.  Rencana Tindak Lanjut

a. Program Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah
2. Worshop pemetaan SK dan KD
3. IHT penyusunan silabus dan RPP
4. Seminar
5. Workshop pembuatan bahan ajar cetak dan ICT

b. Program Pengembangan Proses Pembelajaran
1. Workshop model-model pembelajaran
2. Pengembangan pembelajaran kontekstual
3. Pengembangan kelompok belajar siswa dengan tutor sebaya
5. IHT
6. Melaksanakan moving kelas

c. Program Pengembangan Media Pembelajaran
1. Pengadaan alat dan bahan penunjang pembelajaran dikelas ( VCD, Tape, LCD)
2. Pengadaan media pembelajaran
3. Pengadaan alat multi media
4. Pengadaan komputer dengan akses internet di perpustakaan dan tempat-tempat strategis
5.  Pengadaa  Perpustakaan

d. Program Pengembangan pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. IHT Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK
2. Studi banding
3. Pengembangan kegiatan MGMP
4. Pengembangan penelitian tindakan kelas
5. Pelatihan komputer dan e-learning
6. Lesson Study atau MGMP Berbasis Sekolah/ Wilbi

 

e. Program Pengembangan Manajemen

          1. Penerapan model manajemen berbasis sekolah secara penuh

          2.  Pengembangan pola manajemen berbasis ICT ( SIM)

          3.  Kerjasama dengan dunia usaha dan alumni untuk pengembangan program
sekolah

          4.  Pengembangan fungsi partisipasi komite sekolah

f. Program Pengembangan Standar Pembiayaan

          1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah yang lebih intensif untuk menggali sumber-sumber dana yang ada dimasyarakat

          2. Melakukan kegiatan yang menghasilkan keuntungan ekonomi

          3. Mengoptimasikan penggunaan bantuan yang diberikan dari pusat dan daerah

g. Program Pengembangan Penilaian

          1. Pengembangan perangkat penilaian

          2. Pengembangan bentuk uji kompetensi

          3. Pengembangan model dan acuan penilaian

          4. Pelaksanaan evaluasi ( ulangan harian, program remedial, pengayaan, mid semester, dan ulangan akhir semester)

h. Program Pengembangan Diri
1. Optimalisasi BK dalam pengembangan diri
2. Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler

 

 

 

3. Hasil Yang Diharapkan

     1.    Terlaksananya program-program dalam upaya pengembangan SKL dengan Standar Nasional

     2.    Terlaksananya program-program dalam peningkatan prestasi akademik dan non akademik Siswa dengan minimal mendapat satu perestasi kejuaraan di tingkat propins

     3.    Terealisasinya perangkat kurikulum yang lengkap, dan berwawasan kedepan.

     4.    Terealisasinya penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan

     5.    Terpenuhinya kebutuhan SDM di sekolah yang sesuai dengan kebutuhan sekolah  

     6.    Terpenuhinya fasilitas prasarana dan sarana pendukung untuk pembelajaran / sekolah dan manajemen sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah

     7.    Diimplementasikan model manajemen berbasis sekolah secara penuh

     8.    Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan
pembiayaan sekolah berstandar Nasional

     9.    Tersusunnya program kerja dalam upaya pengembangan sistim penilaian pendidikan disekolah berstandar nasional

C. Analisis Kondisi Lingungan Satuan Pendidikan

Analisis kondisi lingkungan adalah proses penyusunan strategi memonitor lingkungannya. Faktor-faktor lingkungan yang dimonitor meliputi aspek letak geografis sekolah, keadaan sosial dan budaya,  dan keadaan taraf ekonomi masyarakat 

     1.  Peluang dan Tantangan yang ada di lingkungan  sekitar sekolah dan masyarakat

1.1     Peluang

·           Sekolah terletak di lingkungan yang cukup tenang (jauh dari keramaian kota)

1.2     Tantangan

·           Motivasi orang tua terhadap anaknya untuk  belajar dan melanjutkan pendidikan masih rendah

·           Taraf ekonomi masyarakat masih tergolong ekonomi rendah ( penghasilan rata-rata di bawah 1 juta ruapiah)

·           Terdapat kebiasaan ikut bekerja ke kota bersama saudaranya atau temannya setelah libur idul fitri

·           Pendidikan masyarakat rata-rata lulusan SD

·           Sebagian domisili penduduk akses jalannya masih dalam keadaan rusak (melewati perkebunan)

     2.  Rencana Tindak Lanjut

         

BAB III

P E N U T U P

 

A. Kesimpulan

Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk memenuhi SNP sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan harapan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia.

SDN Margamulya menyadari akan pentingnya memenuhi standar nasional pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu SDN Margamulya berusaha untuk memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan dan standar sekolah sehat hijau, dan bersih, sesuai dengan yang telah ditetapkan. Namun upaya untuk memenuhi SNP itu belum bisa terpenuhi seluruhnya. Masih banyak indikator yang belum terpenuhi pada tahun pelajaran sebelumnya. Dari hasil analisis beberapa indicator yang belum terpenuhi diantaranya adalah:

1.  Standar Isi:

     a.  Pembelajaran belum menerapkan sistem pembelajaran moving class

     b.  Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik

     c. Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi dam gender.

     d. Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja

     e. Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar belajar, khususnya pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain.

     f.   Peserta didik telah mendapatkan pelayanan perbaikan dan pengayaan tetapi belum mendapatkan program percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik.

     g.  Pelaksanaan kurikulum telah menggunakan multistrategi, multi media dan teknologi namun masih sangat terbatas akibat keterbatasan sarana dan prasarana penunjang dan keterbatasan sumber daya manusia.

     h. Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik dapat disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang serta SDM

     i.   Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan terstruktur

 

2. Standar Proses

     a. Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan analisis SK KD dengan benar.

     b. Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui proses mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada.

     c. Masih ada guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum dalam RPP tidak mereprensantisikan tujuan pada RPP.

     d. Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang direnecanakan pada RPP

     e.. Belum seluruh guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan meliputi kegiatana eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi

     f. Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.

     g. Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan , yaitu baru 40% guru melaksanakan CTL

     h. Guru yang menggunakan media ICT dalam pembelajaran 25%

     i.             Prestasi non akademik sekolah masih rendah

 

3. Standar Sarana Prasarana

     a. Laboratorium belum  memiliki

     b.  Komputer untuk ruang Guru, BK, masih kurang

     c.  Ruang Kelas belum dilengkapi LCD Proyektor

     d.  Lemari tiap ruang kelas belum Lengkap

     e. Lemari untuk guru masih kurang

 

4. Standar Pengelolaan

     a. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah

     b.  Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah

     c.  Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi pada warga sekolah

     d.  Evaluasi kenerja belum dilakukan secara berkala

     e. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses

     f.  Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran

 

5. Standar Penilaian

     a.  Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip penilaian

     b. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa pada instrumen penilaian hasil belajar

     c.  Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian

     d. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal

 

6. Kondisi Satuan Pendidikan

     a.  Input siswa memiliki prestasi yang tergolong menengah ke bawah.

     b.  Alokasi dana operasional pendidikan terbabatas dan dana orangtua yang kurang lancar, dilihat dari rata-rata yang masuk pada tiap bulannya.

     c.  Profesionalisme dari guru yang relatif beragam.

     d.  Rasio antara guru yang belum berimbang.

     e. Sebagian dari guru yg belum menguasai teknologi informasi

     f.  Sebagaian tenaga kependidikan berstatus honorer

     g.  Belum memiliki tenaga Laboran dan Pustakawan

     h.  Fasilitas yang ada belum termanfaatkan secara optimal.

     i.   Penataan lingkungan yang belum mengarah kegerakan K7

     j.   Belum adanya peningkatan kesadaran warga sekolah terhadaap pentingnya kebersihan lingkungan.

     k. Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang membatasi perekrutan dana dari masyarakat.

 

7. Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan

     a.  Komite sekolah yang ada, belum berperan sebagaimana mestinya.

     b.  Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis.

     c.  Tidak adanya informasi mengenai kebijakan perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya.

     d. Kepedulian dunia usaha untuk mendukung program sekolah masih rendah.

     e. Ketidak merataannya penerapan dan pelaksanaan kebijakan untuk pengembangan profesi bagi guru dan tata laksana.

     f.  Kurang nya minat guru akan peningkatan mutu keprofesian.

     g. Keterbatasan pemahaman siswa dan orangtua siswa dalam hal melanjutkan studi.

     h.  Potensi yang dimiliki tidak berkembang sesuai dengan keinginan.

     i.   Belum ada upaya untuk memberdayakan peran alumni

 

B. Rekomendasi

a. Dilakukan analisis pendalaman terhadap hasil analisis konteks ini

b. Disusun program kerja untuk memenuhi SNP sebagai tindak lanjut dari hasil analisis konteks

c. Disusun program prioritas pemenuhan SNP, baik dalam RKJM, RKT  maupun dalam RKAS

d. Dilakukan sosialisasi hasil analisis konteks  kepada seluruh warga sekolah dan komite

No comments:

Post a Comment