LAPORAN
PELAKSANAAN
DAN HASIL SUPERVISI GURU
TAHUN
PELAJARAN 2020/2021
SD
NEGERI MARGAMULYA
UPTD
PENDIDIKAN WILAYAH CIKATOMAS
KABUPATEN TASIKMALAYA
2020
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada
Illahi Robbi, Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kami bisa menyelesaikan
Laporan Hasil Supervisi Sekolah di SDN Margamulya Tahun Pelajaran 2020-2021.
Laporan Hasil Supervisi Sekolah ini
dibuat untuk dijadikan acuan bagi kami selaku guru dalam melaksanakan kegiatan
supervisi Sekolah selama satu tahun. Dalam laporan ini juga terdapat kerangka
berfikir dan pemecahan masalah, serta laporan dan pembahasan hasil supervisi
setiap guru .
Dalam penyusunan Laporan Hasil Supervisi
Sekolah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi, diantaranya :
1. Kepala
SDN Margamulya
2. Ketua
Komite SDN Margamulya
3. Rekan-rekan
Guru SDN Margamulya
4. Serta
Pihak-pihak yang terlibat baik dalam penyusunan Laporan maupun dalam
pelaksanaan kegiatan Supervisi.
Penulis menyadari, Laporan Hasil
Supervisi Sekolah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu kami mohon saran
dan masukan dari berbagai pihak guna memajukan Laporan Hasil Supervisi Sekolah
di SDN Margamulya.
Semoga apa yang kita laksanakan akan
mendapat Ridlo dari Allah S.W.T. Amiin.
Margamulya, 2020
DAFTAR ISI
|
|
|
Halaman |
KATA PENGANTAR |
|
||
DAFTAR ISI |
|
||
BAB I |
PENDAHULUAN |
1 |
|
|
A |
Latar Belakang |
1 |
|
B |
Fokus
Masalah |
1 |
|
C |
Tujuan Supervisi Proses Pembelajaran |
2 |
|
D |
Ruang Lingkup |
2 |
BAB II |
KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH |
3 |
|
|
A |
Kerangka
Berpikir |
3 |
|
B |
Pemecahan Masalah |
3 |
BAB III |
PENDEKATAN DAN METODE |
5 |
|
|
A |
Pendekatan |
5 |
|
B |
Metode |
5 |
|
C |
Wawancara |
6 |
BAB IV |
HASIL SUPERVISI DAN PEMBAHASAN |
7 |
|
|
A Hasil Supervisi |
7 |
|
|
B Pembahasan |
7 |
|
|
C. Tindak Lanjut |
8 |
|
BAB V |
SIMPULAN DAN REKOMENDASI |
9 |
|
|
A |
Simpulan |
9 |
|
B |
Rekomendasi |
9 |
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada
Illahi Robbi, Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kami bisa menyelesaikan
Laporan Hasil Supervisi Sekolah di SDN CIKATOMAS Tahun Pelajaran 2020-2021.
Laporan Hasil Supervisi Sekolah ini
dibuat untuk dijadikan acuan bagi kami selaku guru dalam melaksanakan kegiatan
supervisi Sekolah selama satu tahun. Dalam laporan ini juga terdapat kerangka
berfikir dan pemecahan masalah, serta laporan dan pembahasan hasil supervisi
setiap guru .
Dalam penyusunan Laporan Hasil
Supervisi Sekolah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi, diantaranya :
1. Kepala
SDN CIKATOMAS
2. Ketua
Komite SDN CIKATOMAS
3. Rekan-rekan
Guru SDN CIKATOMAS
4. Serta
Pihak-pihak yang terlibat baik dalam penyusunan Laporan maupun dalam
pelaksanaan kegiatan Supervisi.
Penulis menyadari, Laporan Hasil
Supervisi Sekolah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu kami mohon saran
dan masukan dari berbagai pihak guna memajukan Laporan Hasil Supervisi Sekolah
di SDN CIKATOMAS.
Semoga apa yang kita laksanakan akan
mendapat Ridlo dari Allah S.W.T. Amiin.
Cikatomas, Juli 2020
DAFTAR ISI
|
|
|
Halaman |
|
KATA PENGANTAR |
i |
|
|
DAFTAR ISI |
ii |
|
BAB I |
PENDAHULUAN |
1 |
|
|
A |
Latar Belakang |
1 |
|
B |
Fokus Masalah |
1 |
|
C |
Tujuan Supervisi Proses Pembelajaran |
1 |
|
D |
Ruang Lingkup |
2 |
BAB II |
KERANGKA
BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH |
3 |
|
|
A |
Kerangka Berpikir |
3 |
|
B |
Pemecahan Masalah |
3 |
BAB III |
PENDEKATAN DAN METODE |
5 |
|
|
A |
Pendekatan |
5 |
|
B |
Metode |
5 |
|
C |
Wawancara |
6 |
BAB IV |
HASIL
SUPERVISI DAN PEMBAHASAN |
7 |
|
|
A Hasil
Supervisi |
7 |
|
|
B
Pembahasan |
7 |
|
|
C. Tindak Lanjut |
8 |
|
BAB V |
SIMPULAN
DAN REKOMENDASI |
10 |
|
|
A |
Simpulan |
10 |
|
B |
Rekomendasi |
10 |
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Guru
merupakan salah satu variable yang sangat menentukan mutu pendidikan di
sekolah. Kewajiban guru sebagaimana disebutkan dalam Permendiknas RI Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, dan melakukan penilaian serta tindak lanjut.
Sejalan
dengan uraian di atas maka agar kewajiban guru dapat diketahui
keterlaksanaannya, maka dalam implementasinya perlu dipantau oleh kepala sekolah. Sebagaimana disebutkan dalam Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 20007 tentang
Standar Proses, kegiatan supervisi
proses pembelajaran merupakan: (a) kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran., (b) dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus,
pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi, dan
(c) kegiatan yang menjadi tanggung jawab kepala dan pengawas satuan pendidikan..
Laporan
ini menyajikan hasil supervisi
proses pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah kepada guru yang meliputi supervisi perencanaan pembelajaran, proses kegiatan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas.
Penulis
berharap laporan supervisi ini
dapat memberikan konstribusi kepada Pengawas Sekolah UPT Dinas Pendidikan Unit
Kecamatan Cikatomas untuk memberikan pertimbangan dalam melaksanakan pembinaan terhadap para guru.
B.
Fokus Masalah
Sesuai
latar belakang di atas, maka fokus permasalahan pada laporan supervisi proses pembelajaran ini
adalah :
1. Apakah
perencanaan pembelajaran yang dibuat guru sudah sesuai dengan Permendiknas RI
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses?
2. Apakah
proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah mencerminkan PAIKEM ?
3. Apakah penilaian yang dilakukan guru sudah sesuai dengan Standar
Penilaian?
4. Apakah
administrasi pengelolaan kelas yang dibuat oleh guru sudah terpenuhi?
C.
Tujuan Supervisi Proses Pembelajaran
Adapun
tujuan supervisi proses
pembelajaran adalah untuk mengetahui:
1. kemampuan guru dalam pembuatan perencanaan
pembelajaran,
2. kemampuan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas, dan
3. kemampuan guru dalam melaksanakan penilaian pembelajaran,
dan
4. kemampuan guru dalam mengelola kelas.
D.
Ruang Lingkup
Sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi maka,
ruang lingkup supervisi proses
pembelajaran meliputi :
1.
Supervisi
Perencanaan Pembelajaran :
a.
Perumusan
tujuan pembelajaran/kompetensi dasar dan dampak pengiring
b.
Pemilihan
materi ajar yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik
c.
Pengorganisasian
materi ajar (keruntutan sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)
d.
Pemilihan
sumber pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi dan kesesuaian dengan alokasi
waktu)
e.
Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran : awal, inti, dan penutup
f.
Penerapan
Model PAIKEM dalam RPP
g.
Pemilihan
Media Pembelajaran
2.
Supervisi
Pelaksanaan Proses
Pembelajaran :
a. Kegiatan pra
pembelajaran
b. Kegiatan
membuka pembelajaran
c. Kegiatan inti
pembelajaran
d. Kegiatan
menutup pembelajaran
3.
Supervisi
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran :
a. Penyusunan
kisi-kisi dan perangkat soal
b. Alisis hasil
penilaian
c. Tindak lanjut
4.
Supervisi Pengelolaan Kelas
a. Administrasi pembelajaran
b. Administrasi Kelas
BAB
II
KERANGKA
BERPIKIR
DAN PEMECAHAN MASALAH
A.
Kerangka
Berpikir
Siklus Kerangka berpikir supervisi proses pembelajaran dan pemecahan masalah yang ditemukan dalam
pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebagai berikut .
Kegiatan
supervisi pembelajaran diawali dengan penyusunan program
kerja yang dilandasi oleh hasil evaluasi pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan
berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti supervisi yang meliputi
supervisi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran,
dan administrasi pengelolaan kelas pada semua
guru di sekolah.
Pada
tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data hasil supervisi pada setiap guru.
Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil supervisi
yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas kepala sekolah sebagai penyedia dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
Sebagai
tahap akhir dari satu siklus kegiatan supervisi pembelajaran adalah
menetapkan tindak lanjut untuk pembinaan guru.
B.
Pemecahan
Masalah
Optimalisasi pencapaian satuan
pendidikan dapat terwujud jika seluruh proses yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporannya dapat terlaksana secara intens,
komprehensif dan terjadwal .
Sekolah dan Dinas Pendidikan
seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan dan program yang terarah
dan tepat sasaran dengan memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
(opportunity) yang dimiliki serta menanggulangi kelemahan dan ancaman yang
mungkin dapat menjadi faktor penghambat.
Perencanaan supervisi
direalisasikan dalam bentuk tindakan supervisi. Tindakan supervisi dilaksanakan
sesuai dengan yang direncanakan. Cara, teknik, prosedur, dan instrumen yang
digunkanakan mengacu kepada program atau rencana yang dibuat. Dengan acuan itu
setiap aktifitas pemanataun akan dapat dikendalikan dan diukur. Produknya atau hasilnya adalah data atau
informasi dalam bentuk dokumen, rekaman, atau catatan. Jadi, pada dasarnya
memantau adalah melaksanakan program supervisi untuk mengumpulkan informasi
atau data yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi real proses
pembelajaran pada satuan pendidikan.
Hasil supervisi
awal merupakan dasar pealksanaan supervisi.Jika hasil supervisi menggambarkan
kondisi yang kurang atau belum baik, maka supervisi ditetapkan untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran. Kalau hasil supervisi mendeskripsikan
kondisi yang telah baik, supervisi ditetapkan untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran.
BAB III
PENDEKATAN
DAN METODE
A.
Pendekatan
1.
Kooperatif
Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu
kelompok untuk kepentingan bersama (mutual benefit)
2.
Kolaboratif
Yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah
dan atau penyelesaian tugas di mana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang
saling mengisi dan melengkapi .
B.
Metode
Menurut Permendikbud Nomor RI
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, kegiatan supervisi proses pembelajaran dilakukan dengan
cara diskusi
kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.:
1.
Pengamatan/ Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Keunggulan metode ini adalah banyak gejala
yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit
dibantah, banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi.
Kelemahan metode ini adalah observasi tergantung pada kemampuan
pengamatan dan mengingat.
Metode tersebut oleh kepala sekolah digunakan untuk
melakukan supervisi di kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
.
2.
Studi dokumen
Studi dokumen merupakan
suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang
telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan
(sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh.
Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan
menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah
dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian melainkan hasil analisis terhadap
dokumen-dokumen tersebut.
Metode tersebut digunakan untuk meneliti RPP dan
administrasi pengelolaan kelas untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan
standar proses dan standar pengelolaan.
3.
Wawancara
Metode ini digunakan untuk menggali data dari guru tentang
kesiapannya dalam pembelajaran serta untuk membuat kesepakatan waktu dan obyek supervisi.
Dari beberapa pendekatan dan metode di atas, pada intinya
digunakan untuk saling melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan
akuntabel untuk dijadikan dasar pembuatan pelaporan .
BAB
IV
HASIL
SUPERVISI
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Supervisi
Kegiatan supervisi sebagaimana telah
diuraikan dalam program supervisi
meliputi: 1) supervisi perencanaan pembelajaran 2) supervisi proses
kegiatan pembelajaran 3) supervisi
penilaian pembelajaran, dan 4) supervisi administrasi
pengelolaan kelas.
Adapun
hasil kegiatan supervisi
tersebut adalah sebagai berikut :
No |
Nama
Guru |
Tgs.
Kls |
Nilai |
|||||
Perenc.
Pmbljr |
Pelaks.
Pembljr |
Penil.
Pmbljr |
Adm.
Kls. |
Rata-rata |
|
|||
1 |
|
|
78 |
85,00 |
81,25 |
85,00 |
82,31 |
|
2 |
|
|
82 |
85,00 |
81,25 |
81,25 |
82,38 |
|
3 |
|
|
85 |
83,33 |
81,25 |
83,75 |
83,33 |
|
4 |
|
|
86 |
79,17 |
83,33 |
80,00 |
82,13 |
|
5 |
|
|
84 |
78,33 |
83,33 |
85,00 |
82,67 |
|
6 |
|
|
82 |
78,33 |
81,25 |
83,75 |
81,33 |
|
7 |
|
|
86 |
85,00 |
87,50 |
80,00 |
86,17 |
|
8 |
|
|
|
|
|
|
|
|
9 |
|
|
|
|
|
|
|
|
10 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
RATA-RATA |
|
|
|
|
|
|
|
B.
Pembahasan
Berdasarkan hasil supervisi seperti tercantum pada tabel di atas dapat
disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Kemampuan
guru dalam perencanaan pembelajaran, dari 13 orang guru yang mendapat nilai
antara 86 - 100 dengan kategori Sangat Baik 3 orang (38%),
yang mendapat nilai antara 71 -
85 dengan kategori Baik 5 orang (62%),
yang mendapat skor antara 56 -
70 dengan kategori Cukup 0 orang (0%), dan yang mendapat nilai ≤ 55 dengan
kategori kurang 0 orang (0%). Sedangkan nilai rata-ratanya 83,38 dengan
kategori Baik.
2.
Kemampuan
guru dalam pelaksanaan pembelajaran, dari 8 orang guru yang mendapat nilai
antara 86 - 100 dengan kategori Sangat Baik 0 orang (0%),
yang mendapat nilai antara 71 -
85 dengan kategori Baik 8 orang (100%), yang mendapat skor antara 56 - 70 dengan kategori Cukup 0 orang (100%),
dan yang mendapat nilai ≤ 55
dengan kategori kurang 0 orang (0%). Sedangkan nilai
rata-ratanya 81,04 dengan kategori Baik.
3.
Kemampuan
guru dalam penilaian pembelajaran, dari 8 orang guru yang mendapat nilai antara
86 - 100 dengan kategori Sangat Baik 0 orang (0%),
yang mendapat nilai antara 71 -
85 dengan kategori Baik 8 orang (100%), yang mendapat skor antara 56 - 70 dengan kategori Cukup 0 orang (0%), dan yang mendapat nilai ≤ 55 dengan kategori
kurang 0 orang (0%). Sedangkan nilai rata-ratanya 82,55 dengan
kategori Baik.
4.
Kemampuan
guru dalam pengelolaan kelas, dari 6 orang guru yang mendapat nilai antara 86 -
100 dengan kategori Sangat Baik 0 orang
(0%), yang mendapat nilai
antara 71 - 85 dengan kategori Baik 8 orang (100%),
yang mendapat skor antara 56 -
70 dengan kategori Cukup 0 orang (0%),
dan yang mendapat nilai ≤ 55
dengan kategori kurang 0 orang (0%). Sedangkan nilai
rata-ratanya 83,13 dengan kategori Baik.
5.
Nilai
rata-rata, dari 13 orang guru yang mendapat nilai antara 86 -
100 dengan kategori Sangat Baik 1 orang
(12,5%), yang mendapat nilai
antara 71 - 85 dengan kategori Baik 7 orang (87,5%), yang mendapat skor antara 56 - 70 dengan kategori Cukup 0 orang (0%), dan yang mendapat nilai ≤ 55 dengan
kategori kurang 0 orang (0%). Sedangkan nilai rata-ratanya 82,58 dengan
kategori Baik.
C. Tindak
Lanjut
Berdasarkan hasil
supervisi di atas dapat dilakukan tindak lanjut
sebagai berikut :
1. Bagi guru yang memperoleh nilai dengan kategori cukup ke
bawah harus dibina untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
2. Bagi guru yang memperoleh nilai dengan kategori Baik juga
perlu dibina untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Sedang Bagi guru yang sudah memperoleh nilai dengan
kategori Amat Baik diberi penghargaan, namun kepadanya masih terus dibina untuk
mempertahankan kualitas pembelajaran.
BAB
V
SIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A.
SIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya
dapat ditarik kesimpulan bahwa supervisi
yang dilaksanakan secara tepat
akan mempermudah kepala sekolah dalam melaksanakan
pembinaan/ supervisi kepada guru yang mengalami kesulitan.
B.
REKOMENDASI
1. Untuk
meningkatkan kinerja guru, pemangku kepentingan tingkat kabupaten perlu membuat
kebijakan tentang pemenuhan standar sarana dan prasarana seperti yang segera
dipenuhi RKB, Ruang perpustakaan ,Ruang Laboratorium, Lap Top, LCD.
2. Sosialisasi
Permendiknas no.41 th.2007 tentang standar proses terus dilakukan selama penyusunan
RPP belum mengacu ke sana.
3. Adanya
pelatihan pemanfaatan komputer sebagai
alat bantu / media pembelajaran .Misal dengan aplikasi software : power point
,Ms word dan Exel atau yang lain selama membantu guru dalam PBM.
No comments:
Post a Comment